Ingin buah hati anda tumbuh dan berkembang optimal??
Apa yang harus dilakukan???

Hal yang sangat penting mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah asupan makanannya. Ibu harus memperhatikan makanan yang diberikan kepada anak terutama dalam hal kandungan nilai gizi dan keamanannya.

Anak yang sedang aktif dan mengalami proses pertumbuhan, memerlukan pemenuhan gizi optimal, terutama asupan energi dan proteinnya. Untuk dapat melakukan aktivitas dengan baik, anak memerlukan energi, oleh karena itu perlu mengkonsumsi makanan sumber energi dalam jumlah cukup, seperti yang terdapat pada nasi, roti, jagung, dan sebagainya. Untuk proses pertumbuhan, zat gizi utama yang harus dipenuhi adalah protein dan bisa ibu dapatkan dari daging, ikan, tempe, tahu, serta kacang-kacangan. Tidak lupa asupan vitamin dan mineral cukup untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dari penyakit infeksi. Vitamin dan mineral dapat dipenuhi dari makan buah dan sayur dalam porsi yang cukup sehingga ibu perlu mengajari si buah hati agar mulai menyukai sayuran.


Hal yang tidak kalah penting dalam makanan anak adalah aspek keamanan pangannya. Saat buah hati menginjak usia sekolah, mereka biasanya lebih menyukai makanan jajanan yang dijual di luar daripada makanan dari rumah.  Jajanan anak sekolah selain dapat memberi asupan energi dan gizi pada anak, bila tidak diwaspadai juga berpotensi menimbulkan masalah, seperti kandungan gizi yang tidak seimbang, adanya kandungan bahan berbahaya atau kandungan bahan tambahan pangan yang melewati ambang batas aman, cemaran bahan kimia dan patogen serta masalah higiene dan sanitasi. Beberapa hasil penelitian menemukan bahwa banyak pangan jajanan anak sekolah ternyata tercemar bakteri dan  cemaran kimiawi. Sebuah penelitian di Bogor menunjukkan bahwa 25% – 50% sampel minuman yang dijual di kaki lima tercemar oleh bakteri Salmonella paratyphi A. Bakteri ini kemungkinan berasal dari es batu dari air yang tidak dimasak terlebih dahulu.

Selain itu, masih banyak pula pedagang yang menggunakan bahan kimia berbahaya pada pangan jajanan. Hal ini menunjukkan rendahnya pengetahuan dan kesadaran produsen mengenai keamanan pangan jajanan. Para pedagang menambahkan bahan kimia berbahaya karena bahan-bahan tersebut dapat memberikan penampilan makanan yang menarik dengan harga yang murah namun tidak mempertimbangkan aspek risikonya secara keseluruhan. Diketahui juga bahwa umumnya makanan yang dijajakan tidak disiapkan secara baik dan bersih karena akses yang kurang terhadap air bersih serta fasilitas cuci dan pembuangan sampah (Badan POM RI, 2011).

Jajanan anak sekolah yang mengandung bahan cemaran baik kimia, fisik, maupun biologis akan membahayakan kesehatan anak apabila sering dikonsumsi. Terganggunya kesehatan anak dapat berupa penyakit ringan seperti batuk, pilek, sakit perut, diare, maupun penyakit yang sangat berbahaya seperti kanker, bahkan bisa mengakibatkan keracunan. Berbagai hal menyebabkan jajanan yang dijual di luar rumah tidak terjamin kemanannya, untuk itu ibu perlu berhati-hati dalam memilih makanan. Berikut beberapa tips dalam memilih makanan.

  1. Makanan yang baik nilai gizi serta nilai cernanya
  2. Makanan jajanan yang masih segar misalnya gorengan, yang baik adalah yang baru dimasak, untuk buah-buahan segar yang baik tidak mengalami kerusakan baik tampak dari kulitnya atau dalamnya, sedangkan untuk jajanan kalengan atau dalam botol dilihat dari kemasan dan labelnya.
  3. Makanan jajanan harus bersih, dengan ciri:
    • Bagian luarnya bersih, tidak ada kotoran yang menempel
    • Disajikan pada wadah yang bersih dan tidak berdebu
    • Tidak terdapat rambut atau isi staples
    • Disajikan dalam keadaan tertutup atau dibungkus plastik
    • Dimasak, disimpan, dan disajikan di tempat yang jauh dari pembuangan sampah, polusi kendaraan, dan sebagainya
    • Dimasak dengan air dan peralatan yang bersih
  4. Makanan jajanan harus aman, yaitu tidak mengandung bahan-bahan berbahaya seperti bahan kimia di atas ambang batas, cemaran logam, racun mikroorganisme, dan lain sebagainya.






Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.